Posts

Menu

Lagu - Go away from my Homeland | Melki Bobii | Ewawa Magazine

Image
Hati ini sakit eeee  Melihat derita di Papua Dong tra hargai sa pu hak acting macam pemiliknya.... Please... Just go away if you don't like at me   Pergilah ke tanah asal mu  tingalkan sa pu tanah Jika ko tra suka hidup di sa pu tanah  Jang bikin rusak sa pu tanah Please..Don't touch my people Please..Don't destroy my Land   Reef: Go away from my Homeland, Go away forever We wanna live in peace  We wanna live in harmonis Go to your Homeland and don't come back again   Cipt: Melki Bobii USA, January 07,2024 Lagu ini saya ciptakan karena saya belihat fakta peristiwa demi peristiwa yang sudah, sedang dan akan terjadi di Tanah Papua lebih khusu nya Kemarin kerusuhan saat bawa mayat Alm,Pak Lukas Enembe di jayapura yang tidak hargai hak kami sebagai pemilik nya dari orang Nusantara yang sedang menghuni diatas tanah..kami kasih makan dengan baik tapi mereka tidak hargai itu lalu pigi bikin gaya- gaya sendiri yang akhir...

Togel Membuat Lupa Kebiasaan orang Dogiyai | Ewawa Magazine

Image
  Togel ini adalah permainan yang di buat atau bawa datang oleh orang-orang imigrant Indonesia yang bawa masuk ke daerah kami Papua termasuk Dogiyai yang sebelum tidak ada di wilayah kami Papua. Efek buruk dari game ini juga dampak nya kena ke masyarakat biasa yang hidup nya dengan hasil keringat mereka. Disini saya melihat beberapa hal selama berjalannya permainan ini. Yang pertama adalah bahwa dampak dari permainan ini banyak orang tua yang tingal di kampunag-kampung yang tahu hanya berkebun pun datang ke Kota Dogiyai untuk hanya bermain Togel dan dia lupa akan kebun nya. Orangtua-orangtua ini habiskan waktu nya di Kota Moanemani berjam-jam bahkan berhari-hari hanya hitung-hitung angka Togel dan tungu hasil nya. Saya bertanya-tanya siapa yang jaga kebun dan rumah mereka? Pasti saja tidak ada orang yang peduli karena orang-orang di kampung sana juga urus kabun dan rumah mereka sendiri dan rumput di kebun pun naik tinggi bisa juga rumah nya kelihatan tidak terawat. Kadang merek...

Orang Asli Dogiyai Susah Mendapat Pekerjaan | Ewawa Magazine

Image
  Problem mencari pekerjaan di Dogiyai sangatlah tidak mudah walaupun sudah memiliki ijazah sarjanah dan harus tungu beberapa tahun lalu bisa mendapat lapangan kerja itu pula kalau ada orang dalam yang kita kenal. Kadang orang asli dogiyai di angap tidak mampu dalam pekerjaan di kantor maka yang mudah dapat pekerjaan untuk kerja di kantor adalah bukan orang asli Dogiyai. Semacam seperti ini mengundang ketidak sejahteraan terhadap kehidupan orang asli Dogiyai. Kepala bagian atau Bupati juga kadang angap orang pendatang itu lebih pintar dari pada orang asli Dogiyai maka pake mereka untuk kerja di tempat yang kosong and itu terjadi. Sebaiknya pake orang asli Dogiyai yang nganggur tungu pekerjaan bertahun-tahun walaupun telah selesai sarjanah dari Pendidikan nya tetap sama saja terjadi karena mereka harus tungu test penerimaan pegawai kemudian itu pun belum tentu dia akan tembus atau tidak karena yang harapan besar akan tembus ialah yang punya uang atau ada orang yang kenal dalam P...

Masyarakat Dogiyai Ambang Tersingkirkan | Ewawa Magazine

Image
  Efek dari kedatangan nya Kabupaten Dogiyai adalah mengundang imigrasi-imigrasi dari luar Provinsi Papua seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera dan lain hingga di Kota Dogiyai sudah banyak dari sebelum tahun 2007-an. Saya sebagai warga Kabupaten Dogiyai saya sendiri melihat kedatangan imigrasi-imigrasi di Dogiyai. Saya melihat kedatangan bukan orang Papua karna mulai bertambah nya kios-kios atau tempat jualan mereka dengan muka-muka baru itu sekitar tahun 2007an dan 2008 dari situlah mulai bertambah kehadiran dari pada para pendatang-pendatang karena ketika saya pergi ke Pasar Moanemani, saya sering melihat muka-muka baru. Sebelum tahun 2007 dan 2008 itu pula pasti ada kedatangan imigran-imigran namun karna saya masih kecil saat itu jadi belum melihat kedatangan mereka dan saya melihat saat saya duduk SD (Sekolah Dasar) kelas 6 tahun 2007 karena saya sering ke pasar Moanemani and tahun 2008 saat saya kelas I SMP Negeri 1 Kamuu di Dogiyai pun mulai muncul-muncul wajah-wajah baru. Ada...

Pendidikan di Dogiyai | Ewawa Magazine

Image
  Pendidikan merupakan salah satu alat pondasi masa depan yang di butuhkan oleh semua anak-anak mudah West Papua khususnya di Dogiyai dan itu pula harapan besar dari semua orang tua untuk anaknya sukses dalam pendidikan dan membangun daerah leluhur nya yang tercinta yaitu Dogiyai. Dari Pemerintah Pusat sudah di kasih Otonomi Khusus namun saya sebagai putra daerah asal Kabupaten Dogiyai belum pernah melihat anak Asli Dogiyai yang mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam Negeri maupun di Luar Negeri dari tahun 2016 sebelumnya cuma ada sedikit perubahan wajah Kota Dogiyai saja dari sebelumnya. Setelah tahun 2016 baru ada beberapa orang yang dapat kesempatan untuk belajar di Luar Negeri seperti saya dan ada beberapa teman lain pula. Saya berharap dana Otonomi Khusus ini harus bagi sama rata dalam sekolahkan anak-anak mudah Papua karena ada anak-anak yang niat nya tinggi untuk menjadi seorang yang punya gelar namun biasa terkendala dalam biaya dan itu terjadi khusus nya di Dogiyai. ...

Kris Douw is a fighter through songs | Ewawa Magazine

Image
  Kris Dow is a Musician from Meepago-Dogiyai Village. He began his career since he was young, and he own a studio called PAMERASTA. His songs were famous around 2011 until he dead March 2022. He was song writer and singer. His songs are mostly about referendum of West Papua that is why he got tortured by Indonesian Police and Military in Nabire city on November 22, 2020. He is one of our heroes because his aspirations he put in songs as peaceful fighter, and we have to respect his career as freedom fighter via songs. His songs are spread all over the West Papuans Country even other countries. His songs creation will be forever with us in our whole life. RIP Kristianus Dow Address: Honai 22 @melki-bobii USA09/01/2023

Keep Getting Delayed for Freedom of West Papua Country | Ewawa Magazine

Image
  As West Papuan resident I really know with what is going on in my country about fighting of freedom since 1961 till now even though I born in Millennial generation I learned from the books, sharing from Free West Papua activists and on online about history of Colonialism in West Papua Country. The huge issue is heavier Human Right Violence all over the West Papua territory, but Indonesian Government never handled it seriously and let it happen like that. Wired thing is Indonesian Government never judge the person who involved in that specific violence. There are several factors why the violence will not end from West Papua Country. First of all, ethnocentrism is big problem that we must end up and we stand together to fight our right to separate from Indonesian Colonialism. If we keep this issue in our struggling, we will not free from Colonialism in short period of time. For example, is ULMWP, if we choice who is our family or brother that who does not have any experience in...